Banyak sekali industri yang membutuhkan Modular chiller dalam setiap pengaplikasian mesinnya. Modular chiller sendiri merupakan sistem pendinginan yang terdiri dari beberapa unit terpisah atau modul yang dapat bekerja secara bersamaan dan memberikan pendinginan yang dibutuhkan dalam berbagai aplikasi industri. Industri yang menggunakan modular chiller mulai dari pabrik sampai dengan gedung perkantoran karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan pendingin yang spesifik.

Banyak industri menggunakan Modular chiller karena memiliki kemampuan untuk diinstalasi dengan mudah dan fleksibel. Selain itu, Modular chiller didesain dengan mudah sehingga ketika ada kebutuhan dalam meningkatkan kapasitas pendinginan, maka anda hanya cukup menambahkan satu atau beberapa modul saja tanpa harus mengganti atau merubah semua sistem.

Dengan menggunakan Modular chiller, maka anda akan lebih efisiensi energi. Sistem Modular chiller yang dirancang untuk beroperasi dengan optimal dengan cara mengurangi konsumsi energi dan biaya operasionalnya. Anda dapat mematikan atau menghidupkan modul-modul sesuai dengan kebutuhan. Tak heran banyak industri yang menggunakan Modular chiller karena menguntungkan. Apalagi ketika mengalami fluktuasi beban pendinginan, modular chiller dapat dimanfaatkan untuk menghindari pemborosan energi.

Modular chiller sangat dibutuhkan di berbagai sektor industri, seperti industri manufaktur menggunakan Modular chiller sebagai sistem pendinginan mesin dan peralatan serta menjaga suhu agar tetap stabil dan produksi tetap berjalan lancar. Selain itu di sektor komersial, Modular chiller digunakan untuk sistem pendingin udara, menjaga kenyamanan baik itu di dalam gedung atau kantor. Tak hanya itu saja, dalam industri makanan dan minuman, Modular chiller membantu dalam menjaga suhu produk agar tetap segar dan awet di dalam penyimpanan dan transportasi.

Secara garis besar, Modular chiller merupakan solusi tepat dan sangat ideal bagi para industri yang membutuhkan pendinginan fleksibel, efisien dan mudah dikelola. Dengan kemampuan yang dapat digunakan di berbagai aplikasi, sistem Modular chiller merupakan sistem terbaik untuk perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi biaya operasional dan mengurangi biaya energi.

Kerennya lagi untuk perawatan Modular chiller terbilang sangat sederhana dan praktis. Jika ada salah satu modul memerlukan perbaikan, maka sistem secara keseluruhan tetap dapat beroperasi secara baik tanpa ada gangguan sehingga mengurangi resiko downtime dan tetap memastikan kelancaran proses produksi.

Dalam sistem pendingin, ada dua jenis chiller yang umum digunakan yakni air cooled chiller dan water cooled chiller. Tujuan pada kedua jenis chiller ini sama, yakni untuk mendinginkan suatu sistem. Namun, kedua jenis ini memiliki perbedaan dalam cara kerja dan karakteristiknya. Oleh sebab itu, anda harus mengerti kedua jenis ini untuk menentukan sistem pendingin mana yang cocok bagi kebutuhan.

Air Cooled Chiller

Air cooled chiller adalah sistem pendingin yang menggunakan udara sebagai media pendingin. Secara umum, air cooled chiller dilengkapi dengan kondensor berbentuk sirip yang terpasang di luar unit. Udara dingin akan melewati sirip-sirip ini sehingga membantu dalam menghilangkan panas pada chiller.

Untuk memastikan suhu pada chiller optimal pada kondensor, air cooled chiller memiliki kipas yang menjaga aliran udara yang konstan. Selian itu, air cooled chiller memiliki keuntungan instalasi yang relatif lebih mudah dan tidak memerlukan sistem air terpisah. Hal inilah yang membuat air cooled chiller menjadi pilihan tepat dan baik digunakan di berbagai aplikasi yang tidak memiliki air dalam jumlah yang cukup.

Water Cooled Chiller

Water cooled chiller merupakan sistem pendingin yang menggunakan air sebagai pendingin utama. Untuk membuang panas pada sekitarnya, jenis chiller ini menggunakan air sebagai transfer panasnya. Water cooled chiller memiliki sistem pipa yang terhubung ke kondensor. Melalui pipa ini, air dingin mengalir dan menyerap panas dari kondensor, kemudian akan dibuang ke lingkungan melalui proses evaporasi atau menggunakan cooling tower.

Biasanya, water cooled chiller ini digunakan pada skala yang lebih besar dan lebih efisien. Namun, dalam proses instalasinya membutuhkan infrastruktur air yang memadai dan pemeliharaan yang lebih rumit dibandingkan air cooled chiller.

Perbedaan air cooled dan water cooled chiller

Secara garis besar, perbedaan utama pada kedua jenis chiller di atas adalah pada cara menghilangkan panas yang dihasilkan. Jika air cooled chiller menggunakan udara yang dihasilkan oleh kipas untuk mendinginkan sistem, sementara water cooled chiller menggunakan air dan memanfaatkan proses evaporasi atau cooling tower untuk menghilangkan panas. Perbedaan kedua jenis ini bisa dilihat pada uraian berikut!

  1. Secara efisiensi, water cooled chiller lebih efisien dalam hal penggunaan dibandingkan air cooled chiller karena air memiliki kemampuan lebih baik dalam menghilangkan panas daripada udara.
  2. Pada proses instalasi, air cooled chiller lebih mudah dibandingkan dengan water cooled chiller. Hal ini dikarenakan air cooled chiller tidak membutuhkan infrastruktur air tambahan dan ruang yang lebih sedikit. Sementara, water cooled chiller membutuhkan ruang yang lebih besar untuk instalasi cooling tower dan sistem air.
  3. Saat proses instalasi, suara bising pada air cooled chiller lebih kuat dibandingkan water cooled chiller. Hal ini dikarenakan air cooled chiller menggunakan kipas untuk mengalirkan udara dingin sedangkan water cooled chiller menggunakan cooling tower dan sistem air sehingga dalam pengoperasian lebih tenang dan tidak bising.
  4. Dalam pengaplikasiannya, air cooled chiller lebih cocok untuk aplikasi yang lebih kecil atau dimana air tidak tersedia secara cukup sedangkan water cooled chiller lebih cocok digunakan pada skala besar yang membutuhkan efisiensi energi yang tinggi.

Kesimpulan

Dalam industri, Modular chiller sangat penting digunakan pada sistem pendingin karena dapat memberi keuntungan saat proses pengaplikasian yakni efisiensi energi dan mengurangi biaya operasional. Secara garis besar, pada sistem pendingin terdiri dari dua jenis yakni air cooled chiller dan water cooled chiller yang sama-sama memiliki tujuan untuk mendinginkan sistem. Perbedaannya hanya pada metode pendinginan yang digunakan dan infrastruktur yang diperlukan. Dalam pemilihan kedua jenis ini anda bisa mengacu pada kebutuhan dan persyaratan spesifik dari sistem pendingin yang akan digunakan.